Senin, 27 Mei 2013


Banyak cinta yang akan ku ucapkan. Banyak rasa syukur yang akan ku panjatkan. Banyak nikmat yang akan ku syukuri. Banyak nada yang ingin aku nyanyikan. Banyak tuts-tuts kehidupan yang akan aku ciptakan. Banyak melodi asa yang akan aku raih. Banyak lagi, dan masih banyak...

Namun mengapa hati ini kelu dan membeku saat  asa dan rasa ingin mengungkap. Bukan hanya  sekarang, tapi sejak dulu. Entah apakah bawaan dari lahir atau memang begini sifat asliku.

Menyendiri, hanya itu obat satu-satunya yang akan ku jalani dengan serentetan bisu dan tanya. Apakah aku pantas mengungkapnya atau tidak saat dunia begitu tak adil. Bukan menyalahkan Tuhan, namun menyalahkan diri yang tak bisa bergeming saat seperti ini. 

Mengapa? Dan mengapa? Mengapa lagi?

Jika mencintai mawar,,


`Jika kau mencintai mawar, cintai juga durinya. Entah pepatah dari mana itu atau sekedar kata-kata penyemangat bagi mawar agar dia tak sendiri untuk hidup bersama duri, yang selalu melekat, sebelum ada orang yang mencabutnya. Namun sudah takdir mawar untuk hidup bersama duri. Bahkan setiap mawar yang tumbuh selalu ada duri menyertainya. Namun apa yang dilakukan mawar saat dia tahu tubuhnya berduri? Dia diam. Tetap menumbuhkan warna-warna yang indah di setiap mekarnya. Daunnya yang bergerigi juga menyertai tiap kelopak yang indah nan mempesona. 

`Putih, kuning, merah, merah muda, bahkan biru. Kau tahu? Di setiap warna itu mengandung makna tersendiri, ahh,, aku bukan ingin membahas warna dari bunga mawar itu.

`Aku berfikir, kenapa mawar berduri? Mungkin jawabnya, sudah takdir Ilahi. Tapi bagaimanakah bisa mawar hidup tanpa duri? Ahh,,,itu sangat mustahil adanya.

`Belakangan ini aku berfikir mengapa mawar berduri? Dan ternyata aku mendapat jawabannya. Mawar itu indah. Jika keindahan mawar itu tidak dilengkapi dengan duri, apa yang terjadi? Mawar yang elok itu akan sangat mudah dipetik oleh orang yang sekedar lewat, orang iseng, dan tangan-tangan yang sekedar hanya menikmati keindahannya. 

Berduri pun mawar masih sering diremehkan orang. Terus apa gunanya duri? Sebagai hiasan kah? Itulah sebuah teka-teki kehidupan, yang orang bisa mengartikan maknanya sendiri-sendiri hidupnya.

Senin, 20 Mei 2013

Bangku Tua



Telah berusia dewasa saat aku melihatnya lagi pada sebuah bangku tua tepat di belakang rumahku. Tak ada yang istimewa lagi, kayunya sudah termakan rayap dan membisu sepi. Teronggok tak berdaya, menunggu saat-saat rapuh dimakan usia. Warnanya mulai pudar seiring usianya, begitu pula dengan usiaku. Dulu, di sini menjadi saksi ketika aku dimarahinya. Di sini, dulu saat aku merasa bersalah padanya. Di sini tempat aku menangis ketika dunia begitu tak adil kala itu. Disinilah tempat semua perasaan tercurah, pada kesendirian, pada kesunyian, pada kemalangan.
Namun, kini telah rapuh, serapuh jiwaku saat ini.

Kamis, 16 Mei 2013



  Dan bila satu hati tertaut dengan hati lain atas nama ukhuwah, malaikat mengepakkan sayap nya, menaungi dua hati tersebut,menjelma menjadi cinta, cinta atas nama-Nya. Dan tidakkah Allah menurunkan rahmat-Nya ketika senyum saudaramu menjadi pengobat lara atas beban yang ditanggung.
 (  mawar biru  )

Kepribadian Biru


tulisan ini gue dapet dari seorang teman. Sumbernya sendiri entah darimana….percaya gak percaya aja.. 
Memang tidak gampang menandai penyuka warna ini. Kadang kelihatan lembut, kadang kelihatan kaku dan kadang tertutup. Yang pasti mereka amat dikuasai oleh emosinya. Mereka gampang terharu hanya untuk urusan yang kelihatannya sepele buat kebanyakan orang. Mereka gampang menangis dan gembira untuk hal yang menyentuh perasaannya.

Tapi tak ada yang membuat mereka tersinggunng sekali. Mereka sebetulnya orang yang penyabar, tidak pendendam meskipun hatinya sering luka atau dilukai. Ia melihat dunia ini sebagai satu wilayah yang romantios sekaligus mengandung banyak ranjau yang bisa membahayakan suasana hatinya. Ada kalanya ia tersungkur dan mundur, tapi penyuka warna biru biasanya tabah dan mencoba untuk bangkit dan berusaha mencapai apa yang diinginkan.

Bedanya dengan warna lain, ia tidak menggebu-gebu. Ia selalu tenang, sopan, tidak terlalu mencolok dalam bersikap, tidak ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia, dengan alam semesta dan seluruh mahluk yang ada di bumi. Ini jangkauan gedenya. Jangkauan kecilnya, ia ingin ramah dengan siapa saja dan ingin juga mendapatkan keramahan yang serupa.

Tapi apa yang menjadi unggulannya. Ia selalu berusaha rapi tapi tidak genit. Ia selalu berusaha tampil sebaik-baiknya, tapi tidak sok. Ia selalu ingin lebih baik dari orang lain tanpa harus menganggap orang lain sebagai saingan yang harus disingkirkan.

Ada kalanya penyuka warna biru nampak loyo dan selalu hal ini berkaitan dengan emosi jiwanya. Ia memang tidak bisa menerima situasi yang dirasakan atau yang orang lain rasakan kalau hal itu dianggapnya tidak adil.

Mereka yang menyukai warna biru yang gelap cenderung lebih suka menarik diri dan lebih gampang tersentuh perasaannya. Sebaliknya mereka yang menyukai warna biru yang cenderung lebih terang lebih periang dan bisa menerima segala sesuatu dengan lebih positif. Yang menyuka warna biru mencolok atau biru benhur, termasuk bukan dalam golongan penyuka warna biru kebanyakan. Ia amat ekstrovert, terbuka dengan emosinya. Dan emosinya itu gampang membara. Ia memang beda deengan penyuka warna biru yang lain.

sumber: http://www.aprian.net/2003/06/02/kepribadian-biru/



夕焼け空が ああ あんなにもまぶしくて
熱を帯びた 僕ら 互いに心寄せた ああ

親のすね かじったり
友達と 笑ったり
戻らない時間だけが過ぎていくよ
ときめいて 悩んだり
夢を見て『涙』
もっと強く 生きていけたらな

春夏過ぎて秋冬が来て 時は戻らない刹那の中
もしも世界が嘘だらけでも僕ら2人ならばいける

君と出逢い いずれ 別々に歩いてく
とても普通な そんな 雲のような事でした ああ

『涙雨』乾いたら
少しまた 歩き出す
止まれない! 感情が傷ついても
求めたり 悔やんだり
愛しくて『涙』
もっと遠く もっと遠く 飛んでいけたらな

灰色空の街のどこかで 意味を忘れた人々の群れ
『人の定め』は出会い別れの中で見つけ探していく

何故僕らは 心を乱しながら、、、
泣きたいのは誰? 切ないのは何故?

確かにいつも僕ら 互いに気付くそこから
かなり混ざった想いが許し合うことで癒されてた
僅かな温もりを求め合う中で プライド日々重ね合わせ
2人の日々流れ 明日へ! 明日へ! 明日へ!

BE FREE 悲しい事は全部 置いていこう
BE FREE きっと明日晴れるよ! 信じている、、、
BE FREE 流れる川は今日も 過ぎ去ってく
BE FREE きっと今夜僕らは 強くなれる

春夏過ぎて秋冬が来て 時は戻らない刹那の中
もしも世界が嘘だらけでも僕ら2人ならば行ける

The sky at sunset, ah, glows so bright
We were tinged with passion and our hearts drew close, ah

Living off your parents
Laughing with friends
Time goes by and never comes back
Being in love, worrying
Having a dream, “tears”
If only I could live my life with more strength

Spring and summer end, fall and winter arrive
Time is found within an irreversible moment
Even if the world is full of nothing but lies
I know the two of us can make it together

We’ve met but someday we’ll go our separate ways
It felt so normal, I couldn’t believe it
Flowing like clouds, ah

When the “sad rain” has dried
I’ll start walking forward again
You can’t stop me! Even if my feelings get hurt
Yearning and regretting
Loving “tears”
If only I could fly farther, farther away

Somewhere beneath the city’s ashen skies
A crowd of people have forgotten the meaning
That “humanity’s fate” is to meet one another and say goodbye
Finding something and then searching for it

Why do we trouble our hearts. . .
Who wants to cry? Why does it hurt?

In those times we certainly take notice of each other
Our emotions become entangled
And forgiveness leads to healing
As we long for a bit of warmth from each other
Our days are filled with pride
Your days and mine flow towards tomorrow
Towards tomorrow! Towards tomorrow!

BE FREE, let’s leave all the sadness behind
BE FREE, tomorrow will be a fine day! I know in my heart…
BE FREE, the flowing river leaves us behind again today
BE FREE, we’ll surely be stronger tonight

Spring and summer end, fall and winter arrive
Time is found within an irreversible moment
Even if the world is full of nothing but lies
I know the two of us can make it together
BE FREE. . .

(Be Free – GreeeeN)


Selasa, 14 Mei 2013

Press Conference


12 Mei 2013, Minggu
Ide tulisan ini muncul ketika banyak orang yang bertanya padaku tentang namaku yang tercantum di dunia maya dan berbagai jejaring sosial lainnya. Sebenarnya bukan masalah yang pelik sehingga perlu adanya konferensi pers segala hehe^^. Life it’s so simple kawan.
Pernah ada temen bertanya,”Nama kamu yang asli siapa sih?”
Ada juga,”Eh, rus beneran yak nama belakang kamu mawar biru?”
Bahkan ada yang komentar,”Emang ada ya mawar biru?”
Ada yang lebih detail lagi nanya nya,”Mawar biru kan ga alami karena warnanya hasil buatan dari manusia, kenapa ga mawar merah aja lebih alami?”.
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik lain nya dibalik nama maya saya “Rustyn Mawar Biru”.
            Next, buat yang masih penasaran dengan nama mayaku, aku akan menjelaskannya di kesempatan ini. So jangan nanya-nanya lagi hehe ^^
            Sebenarnya nama maya ini muncul saat saya masih duduk di bangku SMA. Ada guru bahasa Indonesia yang sering banget manggilin nama murid-muridnya dengan diplesetin terlebih dahulu. Terus apa hubungannya dengan nama maya ku sekarang? Ada, ada banget hubungannya. Jadi sebenarnya nama asli yang tertera di KTP,akta kelahiran,Kartu pelajar,Kartu mahasiswa dan kartu lain-lainnya adalah “Rustini”. Nama yang simple, pendek, tidak pasaran, terlihat dari namanya saja sudah keliatan saya berasal dari Jawa. Namun yang sampai sekarang saya belum mendapatkan jawabannya adalah arti dari nama ku tersebut.
Sempat saya bertanya terus kepada ibu dan ayah saya, mengapa saya diberikan nama tersebut, mereka pun tidak mengetahuinya. ^^ Alhasil, jadilah aku berhenti bertanya apa arti dan makna nama saya ini, karena tidak ada jawaban nya. 
Kembali ke topik, dari guru bahasa indonesia itulah setiap kepala yang ada di kelas diberi nama masing-masing namun tidak sesuai dengan nama aslinya. Bahkan saking nyentrik nya guru ini, dia amat sangat terkenal di seantero SMA. Dari murid yang diajarnya, murid yang belum diajar beliau, murid yang sudah lulus atau lebih dikenal dengan alumni, dan guru-guru se-SMA sudah tahu tabiat sang guru. Beliau suka sekali memanggil nama sesuai dengan yang beliau mau.
Meskipun beliau sudah terbilang tidak muda lagi, namun beliau tahu perkembangan zaman. Dibalik sikap yang berkharisma itulah beliau mendapat hati di tiap-tiap murid yang pernah diajarnya. Bahkan hobi beliau yang suka nyubitin dan jewer muridnya ini, punya cara tersendiri untuk menilai tiap muridnya yaitu dengan disamaratakan. Uupppsss,,jadi ghibah-in beliau nih (maaf ya pak ^^)
Di setiap pelajaran beliau, pasti aku juga kena jeweran nya. Enggag tahu salah apa waktu itu. Memang  di setiap beliau mengajar, pasti ada korban jeweran nya. Bukan hanya jeweran yang kita dapat, namun nama baru untuk kita akan muncul dari beliau. Dan itulah nama yang akan menjadi awal ejekan teman-teman di kelas. Bukan ejekan sih, karena di setiap murid pasti punya nama baru dari beliau.
Nah tiba saat ketika beliau memanggil namaku,Rustini. Beliau mengartikan sendiri apa maksud dari namaku itu. Kata beliau, Rus itu artinya kembang ros (dalam bahasa indonesia artinya bunga mawar). Dan setiap pelajaran beliau hari sabtu, dan memakai seragam batik asem Magetan (warna biru sesuai dengan rok SMA). Maka sejak itulah beliau memanggilku dengan sebutan mawar biru. Berhubung mata pelajaran bahasa indonesia seminggu diajarkan 2x, hari jumat dan hari sabtu. Di hari jumatnya kita memakai seragam pramuka, maka di hari itu juga aku di panggil dengan mawar coklat.
Awalnya sih aku ga terima dengan nama panggilan tersebut karena aneh di dengarnya. Pas kelas 12 nya saya mulai tahu akan dunia maya, dari yang pertama buat akun di Friendster, yahoo, MIRC, plasa. Semula aku belum menggunakan akun dengan mawar biru, namun setelah munculnya Facebook saya menggunakan nya. Di awal-awal menggunakan akun facebook, saya tidak menggunakan nama itu karena waktu itu akun facebook saya dibuatkan oleh teman.
Setelah sudah tahu menggunakan facebook barulah saya menggunakan akun tersebut. Bukan tanpa alasan saya menggunakan nama itu. Pertama karena di facebook harus menggunakan nama belakang, padahal nama saya cuma satu kata. Dan saya menghargai pemberian nama dari guru bahasa indonesia saya. Yang terakhir, saya ingin mem-protect dari dunia maya karena takut ancaman dari luar seperti yang tidak kita inginkan (ex: kejahatan).
Jadilah sampai sekarang saya menggunakan akun dengan nama ini. Dibalik pemberian nama dari guru saya, saya juga suka dengan bunga mawar dan demen banget dengan warna biru. Alhasil, walaupun banyak yang bilang nama saya “alay” atau gag masuk akal, namun saya akan tetap gunakan. Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlari. . . . .